Senin, 22 Maret 2010

History of Life

BAB I
BIOLOGI SEBAGAI DASAR SAINS
A. Pengertian Biologi
Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios (hidup) dan logos ("lambang", "ilmu"). Pada tahun 1970-an, digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
Biologi adalah ilmu alam berkaitan dengan studi kehidupan dan hidup organisme, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, asal, evolusi, distribusi, dan taksonomi. Biologi adalah subjek yang luas yang berisi banyak subdivisi, topik, dan disiplin. Di antara topik yang paling penting adalah lima prinsip pemersatu yang dapat dikatakan untuk membentuk aksioma dasar biologi modern: teori sel, evolusi, teori gen, energi, dan homeostasis. Subdisiplin ilmu biologi diakui berdasarkan skala di mana organisme yang dipelajari dan metode yang digunakan untuk belajar mereka: biokimia meneliti kimia dasar kehidupan; biologi molekuler mempelajari sistem interaksi yang kompleks dari molekul-molekul biologis; seluler biologi memeriksa blok bangunan dasar dari segala kehidupan, sel; fisiologi memeriksa fisik dan fungsi kimia jaringan, organ, dan sistem organ dari suatu organisme; dan ekologi meneliti bagaimana berbagai organisme saling berhubungan dengan lingkungannya.
B. Biologi sebagai Dasar Sains
Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi bidang kajian tentang tumbuhan, hewan, dan manusia. Itulah sebabnya buku – buku pelajaran Biologi dikenal sebagai sains yang dekat dengan kehidupan. Kata sains berasal dari bahasa latin (scientia) yang berarti memiliki pengetahuan atau mengetahui. Sains adalah suatu proses atau cara untuk menemukan solusi terhadap suatu masalah atau memahami suatu fenomena (kejadian) di alam ini. Proses pemecahan masalah tersebut biasanya melibatkan langkah – langkah yang sistematis dan objektif yang lebih dikenal dengan metode ilmiah.

Pengertian tentang Sains

PENGERTIAN TENTANG SAINS

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Dasar-dasar Sains
yang dibina oleh Bapak Bambang Tahan Sungkowo


Oleh

Kelompok 1
Anjar Pranggawan Azhari
Melva Aristy Pratiwi
Dias Liana Dianita











UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
Maret 2010

PENGERTIAN TENTANG SAINS
BAB I
PENGETAHUAN
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang akan membentuk ilmu pengetahuan. Contoh rasa ingin tahu salah satunya adalah kita ingin tahu bagaimana cara membuat kue cokelat. Dari rasa keingintahuan tersebut pada akhirnya diperolehlah pengetahuan tentang cara membuat kue cokelat.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum kita ketahui. Berfilsafat berarti merendahkan hati bahwa apa yang ada di dunia alam semesta yang tidak terbatas ini tidak akan pernah diketahui semuanya secara keseluruhan. Berfilsafat juga mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang seberapa jauh sebenarnya kebenaran telah dijangkau.
Pengetahuan itu dimiliki oleh seluruh makhluk hidup, termasuk binatang. Namun binatang hanya memiliki pengetahuan sebatas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Contohnya seperti lebah yang memiliki pengetahuan untuk membuat sarangnya.
Pengetahuan juga dapat dikembangkan oleh manusia. Faktor yang dimiliki manusia untuk mengembangkan pengetahuan:
1. Manusia memiliki bahasa
Dengan adanya bahasa maka manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya termasuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya yang melatar belakangi informasi tersebut.
2. Manusia mampu melakukan proses berpikir.
Berpikir merupakan kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar, bersifat konkrit maupun abstrak. Kegiatan berpikir itu menghasilkan pengetahuan yang benar itu berbeda-beda. Karena jalan pikiran manusia itu memiliki criteria kebenaran.
Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dan merupakan sebagai kegiatan berpikir. Sebagai kegiatan berpikir penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu:
1. Adanya logika.
Tiap bentuk penalaran memiliki logika tersendiri sehingga penalaran bias juga disebut berpikir logis. Penalaran memiliki pola tertentu. Contohnya kita berpikir bahwa jika ada asap, maka pasti ada apinya. Dan jika ada yang benar maka ada juga yang salah.
2. Bersifat analitik dari proses berpikir
Penalaran disandarkan dari analisis. Jika dikaji lebih jauh, sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir. Jadi tanpa adanya pola piker berdasarkan langkah-langkah tertentu maka tidak akan ada analisis.
Contohnya adalah jika kita ingin mengetahui massa jenis suatu zat. Maka kita ukur dahulu massa dan volumenya. Kemudian kita hitung dengan membagi massa zat tersebut dengan volumenya sehingga diperolehlah massa jenis zat tersebut. Langkah-langkah diatas merupakan suatu pola pikir
Ditinjau dari hakikat usahanya dalam rangka menemukan kebenaran dibedakan menjadi:
1. Usaha aktif dari manusia, indra, pikiran, perasaan dan intuisi.
Contoh usaha dari perasaan adalah jika seseorang menemukan jalan yang bercabang yang akan dilaluinya yaitu jalan kiri dan kanan. Dia kemudian memilih jalan ke kanan, padahal dia tidak tahu apakah itu benar atau tidak untuk mencapai tujuannya. Hal seperti itu merupakan usaha aktif dari perasaan orang tersebut.
2. Bukan usaha aktif dari manusia, berupa pengetahuan yang diwartakan atau diberitakan. Misalnya wahyu.
Adapun bentuk dari hasil olah piker manusia diantaranya: