Sabtu, 01 Oktober 2011

TOKOH FISIKA #1


1.                  Charles Thomson Rees Wilson.
Charles Thomson Rees Wilson CH (14 Februari 1869-15 November 1959) adalah fisikawan Skotlandia yang menemukan kamar wilson bersama-sama A.H Compton. Atas penemuan ini, Wilson menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1927. Kamar wilson disempurnakan oleh Blackett dan dimodifikasi oleh Donald Arthur Glaser.
Kamar wilson ini terdiri dari silinder logam yang pada bagian atas tertutup bagian kaca, di dalam silinder tersebut terdapat penghisap yang dapat bergerak naik-turun. Ruang ionisasi di atas penghisap itu berisi udara bersih yang jenuh dengan uap air. Apabila penghisap ditarik ke bawah dengan tiba-tiba suhu dalam ruangan akan turun karena proses adiabatik. Tidak terjadi pengembunan dan ruang akan kelewat jenuh oleh uap air. Uap air akan mengembun bila di udara terdapat bagian zat padat kecil-kecil seperti debu. Bagian zat kecil-kecil ini disebut inti pengembunan. Sifat ini hanya terdapat pada ion, karena ion menarik uap air yang netral, tetapi atom netral tidak mempunyai sifat tersebut. Jadi apabila diionisasi diletakkan suatu zat radio aktif yang memancarkan berbagai sinar yang dapat mengionkan udara, maka ion yang terbentuk tadi akan bekerja sebagai inti pengembunan. Tetes uap air yang terbentuk pada ion akan menghamburkan cahaya yang datang, sehingga lintasan sinar dapat dilihat sebagai garis kabut. Dengan penerangan yang kuat dari samping lintasan-lintasan tersebut dapat dipotret.
Lintasan yang dapat diamati pada kamar wilson menunjukkan perbedaan lintasan yang dilalui oleh partikel Alpha, Beta, Gamma. Partikel Alpha yang besar daya ionisasinya menghasilkan lintasan yang berbentuk garis lurus. Lintasan yang dibentuk oleh partikel Beta terdiri dari titik-titik yang rapat satu sama lainnya. Lintasan yang dibentuk oleh partikel Gamma nampak sebagai titik-titik yang tak teratur.
Mulai Tahun 1896 ia mempelajari kondensasi tetesan air pada ion-ion gas. Ia menjadi profesor filsafat alam di universitas Cambridge tahun 1923-1934. Wilson tutup usia di Carleps, Peebleshire, pada 15 november 1959.

2.                  Ernest Rutherford.
Ernest Rutherford lahir pada tanggal 30 Agustus 1871, di Nelson, Selandia Baru, Ayahnya James Rutherford dari Skotlandia adalah seorang tukang roda, yang bermigrasi ke Selandia Baru dengan kakek dan seluruh keluarganya pada tahun 1842. Ibunya, née Martha Thompson, adalah seorang guru sekolah di Inggris. Ernest menerima pendidikan awal di sekolah pemerintah Nelson Collegiate School pada usia 16 tahun. Pada tahun 1889 ia mendapat beasiswa Universitas dan ia pindah ke Universitas di Selandia Baru, Wellington, di mana ia masuk Canterbury College.


Ia lulus MA pada tahun 1893 di Fakultas Matematika dan Ilmu Fisika dan kemudian dia melanjutkan dengan penelitian di Collegenya dengan waktu yang singkat, dan menerima gelar B.Sc. di tahun berikutnya. Pada tahun yang sama, 1894, ia mendapatkan beasiswa di bidang Sains pada tahun 1851 yang memungkinkan dia pergi ke Trinity College, Cambridge, sebagai mahasiswa riset di Cavendish Laboratory di bawah pimpinan JJ Thomson. Pada tahun 1897 ia dianugerahi titel B.A. dari Penelitian Gelar dan Kesiswaan Trotter Coutts-Trinity College. Kesempatan datang ketika jabatan Ketua bidang Fisika di McGill University, Montreal, menjadi kosong, dan pada 1898 ia berangkat ke Kanada untuk mengambil posisis tersebut.

Rutherford kembali ke Inggris pada tahun 1907 menjadi Profesor Fisika di Universitas Manchester, menggantikan Sir Arthur Schuster, dan pada 1919 ia menerima undangan untuk dari Sir Joseph Thomson sebagai Profesor Fisika Cavendish di Cambridge. Dia juga menjadi Ketua Dewan Penasehat, HM Pemerintah, Departemen Penelitian Ilmiah dan Industri; Profesor Filsafat Alam, Royal Institution, London; dan Direktur Laboratorium Mond Royal Society, Cambridge.

Pada kedatangannya di Cambridge bakatnya dengan cepat diakui oleh Profesor Thomson. Selama penelitian pertamanya di Laboratorium Cavendish, ia menemukan sebuah detektor untuk gelombang elektromagnetik, suatu fitur penting yang magnetizing kumparan yang cerdik kecil berisi kumpulan kawat besi magnet. Dia bekerja bersama-sama dengan Thomson mengamati perilaku ion-ion yangdalam gas yang telah di berikan sinar-X, dan juga, pada tahun 1897, pada mobilitas ion dalam hubungannya dengan kekuatan medan listrik, dan pada topik terkait seperti efek fotolistrik. Pada tahun 1898 ia melaporkan adanya sinar alfa dan beta pada radiasi uranium dan mengindikasikan beberapa penelitian mereka.

Di Montreal, ada banyak kesempatan untuk riset di McGill, dan karyanya pada bidang radioaktif, terutama pada emisi sinar alfa, dilanjutkan di Laboratorium Macdonald. Dengan RB Owens ia mempelajari "emanasi" dari thorium dan menemukan gas mulia baru, sebuah isotop radioaktif, yang kemudian dikenal sebagai thoron. Frederick Soddy tiba di McGill pada 1900 dari Oxford, dan ia bekerja sama dengan Rutherford dalam menciptakan "teori disintegrasi" radioaktivitas yang menganggap fenomena radioaktif seperti atom - tidak molekuler - proses. Teori ini didukung oleh sejumlah besar bukti eksperimental, sejumlah zat radioaktif baru ditemukan dan posisi mereka dalam serangkaian transformasi telah ditetapkan. Otto Hahn, yang kemudian menemukan atom fisi, bekerja di bawah Rutherford di Montreal Laboratory di 1905-06.

Di Manchester, Rutherford melanjutkan penelitian tentang sifat-sifat pancaran radium dan sinar alpha dan, bersama dengan H. Geiger, sebuah metode untuk mendeteksi satu partikel alpha dan menghitung jumlah radium yang di susun dan dipancarkan. Pada tahun 1910, penyelidikannya ke dalam hamburan sinar alfa dan sifat struktur dalam atom yang menyebabkan penyebaran tersebut menyebabkan postulation dari konsep "inti (atom)", yang berkontribusi besar dalam fisika. Niels Bohr pada tahun 1912 bergabung dengannya di Manchester dan ia mengadaptasi struktur nuklir Rutherford untuk Max Planck's quantum theory dan yang diperoleh teori struktur atom yang, dengan kemudian perbaikan, terutama sebagai akibat dari konsep Heisenberg, tetap berlaku sampai hari ini. Pada tahun 1913, bersama-sama dengan HG Moseley, ia menggunakan sinar katoda untuk membombardir atom dari berbagai unsur dan menunjukkan bahwa struktur dalam berhubungan dengan kelompok garis-garis yang mencirikan unsur-unsur. Setiap elemen kemudian dapat ditetapkan nomor atom, dan yang lebih penting, sifat setiap elemen dapat didefinisikan oleh nomor ini. Pada tahun 1919, selama tahun lalu di Manchester, ia menemukan bahwa inti elemen ringan tertentu, seperti nitrogen, dapat "hancur" oleh dampak energik partikel alpha radioaktif yang berasal dari beberapa sumber, dan bahwa selama proses ini cepat proton yang dipancarkan. Blackett kemudian terbukti, dengan kamar awan, bahwa nitrogen dalam proses ini adalah benar-benar berubah menjadi isotop oksigen, sehingga Rutherford adalah orang pertama yang sengaja merubah satu unsur ke lain. G. de Hevesy juga salah satu kolaborator Rutherford di Manchester.

Unsur radioaktif yang dapat memancarkan tiga macam sinar, yaitu :
a.                   Sinar alpha dengan sifat-sifatnya antara lain :
·                     Terdiri atas partikel-partikel, yang keluar dari inti mempunyai muatan listrik sebanyak dua kali muatan proton. Massa partikel ini sama dengan massa inti atom helium, jadi partikel alpha sama dengan inti helium.
·                     Dipengaruhi medan listrik dan medan magnet.
·                     Dapat menghitamkan pelat potret.
·                     Kecepatannya antara 1,4 x 107 sampai 2,2 x 107 meter per detik.
·                     Daya tembusnya kecil.
b.                  Sinar beta dengan sifat-sifatnya antara lain :
·                     Keluar dari inti, bermuatan negatif dan massanya sama dengan massa elektron.
·                     Dipengaruhi medan listrik dan medan magnet.
·                     Dapat menghitamkan film.
·                     Kecepatannya sekitar 0,9 kali kecepatan sinar biasa.
c.                   Sinar gama dengan sifat-sifatnya antara lain :
·                     Merupakan gelombang elektromagnetik.
·                     Tidak dipengaruhi medan listrik dan medan magnet.
·                     Daya tembusnya besar.
·                     Tak mempengaruhi film.
                          
Seorang pemimpin inspirasi Laboratorium Cavendish, ia menuntun banyak pemenang Hadiah Nobel di masa mendatang terhadap prestasi besar mereka: Chadwick, Blackett, Cockcroft dan Walton, sedangkan peraih Nobel lain yang bekerja dengannya di Cavendish lebih pendek atau lebih periode: GP Thomson, Appleton, Powell, dan Aston. C.D. Ellis, rekan-rekan penulis pada tahun 1919 dan 1930, menunjukkan "bahwa mayoritas eksperimen di Cavendish benar-benar dimulai oleh Rutherford saran langsung atau tidak langsung". Dia tetap aktif dan bekerja sampai akhir hidupnya.

Rutherford menerbitkan beberapa buku: Radioaktivitas (1904); radioaktif Transformations (1906); Radiasi dari zat radioaktif, dengan James Chadwick dan CD Ellis (1919, 1930) - sebuah buku yang didokumentasikan sepenuhnya berfungsi sebagai daftar kronologis dari sekian banyak dokumen-dokumen untuk belajar masyarakat, dan sebagainya; Struktur Elektro Matter (1926); The Artificial Transmutasi Unsur (1933); The Newer Alkimia (1937).

Rutherford diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1914, ia diangkat menjadi Order of Merit pada tahun 1925, dan pada tahun 1931 ia diciptakan Pertama Baron Rutherford of Nelson, Selandia Baru, dan Cambridge. Ia terpilih Fellow dari Royal Society pada tahun 1903 dan para Presiden 1925-1930. Di antara sekian banyak penghargaan, ia dianugerahi Medali Rumford (1905) dan medali Copley (1922) dari Royal Society, Bressa Prize (1910) dari Turin Academy of Science, Albert Medal (1928) dari Royal Society of seni, Medali Faraday (1930) dari Institution of Electrical Engineers, yang D. Sc tingkat Universitas New Zealand, dan gelar doktor kehormatan dari Universitas Pennsylvania, Wisconsin, McGill, Birmingham, Edinburgh, Melbourne, Yale, Glasgow, Giessen, Copenhagen, Cambridge, Dublin, Durham, Oxford, Liverpool, Toronto, Bristol, Cape kota, London dan Leeds.

Rutherford menikah dengan Mary Newton, putri dari Arthur dan Maria de Renzy Newton, pada tahun 1900. Anak tunggal mereka, Eileen, menikah dengan fisikawan RH Fowler. Ia meninggal di Cambridge pada 19 Oktober 1937. Abunya dimakamkan di tengah gereja Westminster Abbey, di barat Sir Isaac Newton's makam dan oleh Lord Kelvin.

3.                  Marconi Guglielmo.
Guglielmo Marconi (25 April 1874 - 20 Juli 1937) adalah seorang insinyur listrik Italia dan peraih hadiah Nobel, terkenal setelah mengembangkan suatu sistem telegrafi tanpa kabel yang dikenal sebagai "radio". Ia menerimanya bersama Karl Braun tahun 1909.
Guglielmo Marconi lahir di Bologna, Italia pada tanggal 25 April 1874, anak laki-laki kedua dari Giuseppe Marconi, seorang pria Italia kaya raya dan Annie Jameson yang berdarah Irlandia. Dia menyelesaikan pendidikannya di Livorno.Guglielmo Marconi menikah dengan Maria Cristina Bezzi-Scali pada tanggal 15 Juni 1927 dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Maria Elettra Elena Anna Marconi.
Marconi baca percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz beberapa tahun sebelumnya. Percobaan-percobaan ini dengan gamblang mendemonstrasikan adanya gelombang elektromagnetik yang tak tampak oleh mata, bergerak lewat udara dengan kecepatan suara.

       Marconi lantas tergugah dengan ide bahwa gelombang ini bisa dimanfaatkan mengirim tanda-tanda melintasi jarak jauh tanpa lewat kawat yang menyediakan banyak kemungkinan berkembangnya komunikasi yang tak bisa dijangkau telegram. Misalnya, dengan cara ini berita-berita dapat dikirim ke kapal di tengah laut.

          Tahun 1895, hanya setahun kerja keras, Marconi berhasil memprodusir peralatan yang diperlukan. Tahun 1896 dia memperagakan alat penemuannya di Inggris dan memperoleh hak paten pertamanya untuk penemuan ini. Marconi bergegas mendirikan perusahaan dan “Marconi” pertama dikirim tahun 1898. Tahun berikutnya dia sudah sanggup kirim berita tanpa lewat kawat menyeberang selat Inggris. Meskipun patennya yang terpenting diperolehnya tahun 1900, Marconi meneruskan pembuatan dan mempatenkan banyak penyempurnaan-penyempurnaan atas dasar penemuannya sendiri. Di tahun 1901 dia berhasil mengirim berita radio melintasi Samudera Atlantik, dari Inggris ke Newfoundland.

           Makna penting dari penemuan barunya secara dramatis dilukiskan di tahun 1909 tatkala kapal S.S. Republic rusak akibat tabrakan dan tenggelam ke dasar laut. Berita radio amat membantu, semua penumpang bisa diselamatkan kecuali enam orang. Pada tahun yang sama Marconi berhasil meraih Hadiah Nobel untuk penemuannya. Dan pada tahun berikutnya dia berhasil mengirim berita radio dari Irlandia ke Argentina, suatu jarak yang lebih dari 6000 mil.

          Semua berita ini dikirim lewat tanda-tanda sistem kode Marconi. Sebagaimana diketahui, suara itu dapat dikirim lewat radio, tetapi hal ini baru bisa terlaksana sekitar tahun 1915. Penyiaran radio dalam skala komersial baru mulai awal tahun 20-an, tetapi kepopulerannya dan arti pentingnya tumbuh dengan amat cepatnya.

           Sebuah penemuan yang hak patennya punya harga tinggi dengan sendirinya menimbulkan pertentangan di pengadilan. Tetapi, rupa-rupa tuntutan lewat pengadilan sirna melenyap sesudah tahun 1914 tatkala pengadilan mengakui hak-hak Marconi. Pada tahun berikutnya, Marconi melakukan pula penyelidikan penting di bidang gelombang pendek dan komunikasi microwave. Dia menghembuskan nafas terakhir di Roma tahun 1937.

           Selain Marconi menjadi kesohor selaku penemu, jelas pula pengaruhnya tak diragukan dalam hal arti penting radio dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Marconi tidak menemukan televisi. Tetapi, penemuan radionya merupakan pembuka jalan penting buat televisi, karena itu adalah layak menganggap Marconi punya saham juga dalam pengembangan televisi.
       Jelas, komunikasi tanpa kawat punya makna teramat penting dalam dunia modern. Ini bermanfaat amat buat pengiriman berita, untuk hiburan, untuk keperluan militer, untuk penyelidikan ilmiah, untuk tugas-tugas kepolisian, dan lain-lain keperluan. Meskipun untuk beberapa hal telegram (yang sudah diketemukan orang lebih dari setengah abad sebelumnya) boleh dibilang punya kegunaan juga, penggunaan radio secara besar-besaran betul-betul tak tertandingkan. Dia bisa mencapai mobil, kapal di lautan, pesawat yang sedang mengudara, bahkan pesawat ruang angkasa. Jelas merupakan penemuan lebih penting ketimbang tilpun karena berita-berita yang dikirim via tilpun dapat pula dikirim lewat radio, lagi pula pesan-pesan lewat radio dapat dikirim ke tempat-tempat yang tak bisa dicapai telepon. Marconi wafat pada tanggal 20 Juli 1937 di Roma, Italia.
  
            4.       J.A.Fleeming

John Ambrose Fleming adalah benang merah yang menghubungkan karya tiga jenius individu, namun setiap salah satu dari ketiga sekarang membayangi dia. Fleming, born on November 29, 1849.s, adalah putra seorang menteri KongregasionalIa belajar di University College di London, Inggris, lulus in1870, dan mengajar ilmu selama tujuh tahun.
 Pada tahun 1877, Fleming masuk CambridgeUniversity bekerja untuk fisikawan Skotlandia brilian James Clerk Maxwell (1831-1879), yang telah membentuk persamaan menggambarkan perilaku listrik dan magnet. Sayangnya, asosiasi Fleming dengan Maxwell adalah dua singkat tahun; Maxwell meninggal pada usia 48 akibat kanker.
Pada 1885, ia diangkat sebagai profesor teknologi listrik di University College, di mana ia tinggal selama empat puluh satu tahun. Di sana ia merancang "aturan tangan kanan" yang menjadi cara mudah untuk mengingat hubungan antara directionof a medan magnet, gerak konduktor, dan gaya elektro yang dihasilkan. Selama masa yang panjang di University College, Fleming banyak bereksperimen dengan telegrafi nirkabel.
 Setelah bekerja dengan Thomas Alva Edison, Fleming menjadi tertarik dengan sebuah penemuan yang telah dibuat pada tahun 1884. Dalam proses belajar bola lampu itu, Edison memasukkan pelat logam di dekat filamen. Ia menemukan listrik yang akan mengalir ke piring ketika tersambung ke terminal positif dari bola lampu, tetapi tidak ke terminal negatif.  "efek Edison" adalah rasa ingin tahu yang dia tidak ada penjelasan, inreality ia tidak sengaja menemukan tabung vakum pertama, yang akhirnya datang disebut dioda. Kemampuan untuk mengubah alternating current langsung saat ini diabaikan oleh Edison, yang dipatenkan bukan perangkat untuk digunakan incontrolling generator listrik.
sementara itu, Fleming telah menjadi konsultan tothe Marconi Wireless Telegraph Company, dan membantu untuk merancang transmitterthat Guglielmo Marconi digunakan pada tahun 1901 siaran nya trans-Atlantik. Kemudian Marconi menyatakan minatnya dalam merancang metode yang lebih efisien memperkuat sinyal radio.
Karl Ferdinand Braun pada tahun 1874 menemukan bahwa beberapa kristal telah theability untuk mengirimkan listrik lebih baik di satu arah daripada yang lain. rectifier Thesecrystal dapat digunakan untuk mengubah arus bolak gelombang radio generatedby menjadi arus searah untuk amplifikasi, tetapi kristal akan inefficient pada frekuensi yang lebih tinggi.
 Menyusul penemuan elektron 1896 pada tahun 1896 oleh fisikawan Inggris Joseph J. Thomson (1856-1940), menjadi jelas bahwa pelat logam memiliki kemampuan untuk menyerap elektron panas dalam ruang hampa.
5.       Charles Guillaume
Charles Édouard Guillaume (lahir 15 Februari 1861 – meninggal 13 Juni 1938 pada umur 77 tahun) adalah sorang fisikawan brkebangsaan Perancis. Dia meraih Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1920. Dia terkenal akan "invar" dan "elinvar"-nya.
Charles-Edouard Guillaume lahir di Fleurier, di Swiss-Jura, pada 15 Februari 1861. Kakeknya telah meninggalkan Prancis untuk alasan politik selama Revolusi dan mendirikan bisnis pembuatan arloji di London. Bisnis tersebut dilanjutkan oleh ketiga anaknya tetapi ayah Charles, Édouard, secepatnya kembali untuk mengatur di Fleurier.
Guillaume menerima pendidikan awalnya di Neuchâtel sebelum pergi ke Zurich Polytechnic di mana ia menerima gelar doktornya. Ia menghabiskan waktu yang singkat sebagai petugas di artileri sebelum masuk ke Kantor Internasional Pengukuran dan Berat, sebagai asisten, tahun 1883. Ia menjadi Direktur Asosiat tahun 1902 dan dari tahun 1915 sampai kepensiunannya tahun 1936, ia menjadi Direktur di Bureau. Ia tetap sebagai Direktur Kehormatan dari tahun 1936 sampai kematiannya.
Selama karir singkat kemiliterannya, Guillaume belajar mekanika dan balistik tetapi penyelidikan paling awalnya di Kantor adalah dengan termometri. Ia melakukan penyelidikan penting mengenai perbaikan raksa dalam tabung termometer dan ia bertanggung jawab untuk kalibrasi detail termometer yang digunakan di Kantor dalam membangun ekspensi tetap pada standar panjang. Ia fokus dalam kerja awal di International Metre dan mengerjakan penentuan volume satu kilogram air dengan metode kontak.
Suatu kesempatan penyelidikan oleh Guillaume pada koefisien muai campuran besi nikel yang memepelopori untuk penyelidikan sistematis suatu rangkaian campuran dan menemukan invar, suatu campuran dengan koefisien muai yang sangat rendah; elinvar, yang mana koefisien termoelestis pada kenyataannya nol, yaitu tetapan modulus Young, di atas suatu cakupan temperatur yang ditentukan; bersama dengan campuran yang sangat berguna lainnya. Penerapan invar secara cepat diakui dan bahan tersebut digunakan dalam metode cepat untuk pengukuran garis garis dasar geodetis. Campuran tersebut secara luas digunakan dalam instrumen yang tepat, seperti termostat dan pendulum jam astronomi. Saldo imbalan total Guillaume untuk jam yang berkualitas tinggi dan kronometer, yang menghapus kesalahan sekunder, telah disempurnakan oleh hair spring elinvar.
Guillaume bekerja dengan Kristian Birkeland. Ia bertugas di Observatoire de Paris—Section de Meudon. Ia melakukan sejumlah eksperimen dengan pengukuran termostatis di observatorium. Ia yang pertama yang menentukan secara akurat temperatur ruang angkasa.
Kerja Guillaume disimpan dalam beberapa paper yang diterbitkan oleh Kantor Bureau dan ia telah menulis, diantara kerjanya yang lain, Études thermométriques (Studi pada Termometri, 1886), Traité de thermométrie (Risalah pada Termometri, 1889), Unités et Étalons (Unit dan Standar, 1894), Les rayons X (Sinar-X, 1896), Recherches sur le nickel et ses alliages (Penyelidikan pada Nikel dan Campurannya, 1898), La vie de la matière (Kehidupan Materi, 1899), La Convention du Mètre et le Bureau international des Poids et Mesures (Konvensi Metris dan Kantor Internasional Pengukuran danm Berat, 1902), Les applications des aciers au nickel (Penerapan Baja Nikel, 1904), Des états de la matière (Keadaan Materi, 1907), Les récent progrès du système métrique (Kemajuan Terbaru dalam Sistem Metris, 1907, 1913). Bukunya Initiation à la Mécanique (Pengenalan pada Mekanika) telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Ia diangkat menjadi Pegawai Besar Legiun Kehormatan dan menerima gelar Doktor Sains kehormatan dari Universitas Geneva, Neuchatel dan Paris. Ia menjadi Presiden di Société Française de Physique dan menjadi anggota, anggota kehormatan atau anggota ppersahabatan lebih dari seorang dozen pada akademi sains terkemuka di Eropa.
Charles-Édouard Guillaume menikahi Mlle. A.M. Taufflieb tahun 1888. Mereka memiliki tiga anak. Ia meninggal pada 13 Mei 1938.

6.       Pieter Zeeman

Pieter Zeeman (IPA [ze:m?n]) lahir tanggal 25 Mei 1865 di Zonnemaire (di pulau Schouwen-Duiveland, provinsi Zeeland).Orang tuanya Wilhelmina Worst dan Catharinus Farandinus Zeeman, seorang menteri Lutheran. Ia bersekolah di HBS di Zierikzee yang berdekatan dan kemudian belajar bahasa-bahasa klasik  di gimnasium di Delft selama 2 tahun.
Selama masa ini, ia menerbitkan laporan tentang aurora borealis yang terlihat dari Zonnemaire. Ia memasuki Universitas Leiden pada 1885, di mana ia belajar dengan Hendrik A. Lorentz dan Heike Kamerlingh Onnes dan menjadi asisten di laboratorium Heike Kamerlingh-Onnes pada 1895. Ia menerima gelar doktor pada 1893 untuk disertasinya mengenai yang disebut efek Kerr, untuk penelitian di mana ia menerima medali emas dari Hollandsche Maatschappij di tahun sebelumnya.
Setelah setahun di Institut Kohlrausch, Strasbourg , ia menjadi privatdozent di Leiden dan menikahi Elisabeth Lebret, yang dengannya ia memiliki seorang putra dan 3 putri.Dari 1896 hingga pensiun, Zeeman berada di fakultas di Universiteit van Amsterdam (dosen, 1896; luar biasa, 1900; biasa, 1908). Pada 1908 ia menggantikan Johannes van der Waals sebagai direktur laboratorium fisika universitas itu, Lembaga Fisika.
Selama di Leiden, Zeeman menemukan sebuah efek yang dinamaI menurut namanya. Ia sedang mencari interaksi antara efek magnet dan optik. Michael Faraday telah mengamati medan magnetik pada garis spektrum di awal 1862, namun tanpa hasil positif. Zeeman mengulangi eksperimen itu, menggunakan garangan difraksi tenaga resolusi tinggi dan menemukan bahwa garis emisi natrium diperluas (1896).
Hendrik Lorentz dan Zeeman menjelaskan fenomena itu dengan memprkirakan bahwa elektron (ditemukan di tahun sebelumnya oleh Joseph John Thomson) pindah dalam atom dan cahaya yang dipancarkan. Pengukuran frekuensi puncak garis yang meluas memungkinkannya menentukan perbandingan e/m. 
Di Amsterdam, di tahun berikutnya, Zeeman bisa memecah garis natrium ke dalam triplet, seperti yang diperkirakan oleh Lorentz. Untuk karya ini fisikawan Belanda Zeeman dan Lorentz menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1902 atas penemuan efek Zeeman.
Zeeman melanjutkan penelitianya mengenai efek Zeeman, namun keterbatasan laboratoriumnya di Amsterdam mempersulit hasil yang lebih akurat. Masalah ini tak terpecahkan hingga pembangunan laboratorium baru pada 1923 (sejak 1940 Laboratorium Zeeman). Ia juga mengukur kecepatan cahaya dalam medium bergerak, menunjukkan bahwa harga koefisien Fresnel bervariasi menurut panjang gelombang, perkiraan dari teori relativitas.
Hanya setelah 1923 ia kembali pada pengukuran efek Zeeman, mengukur garis spektrum beberapa gas mulia dan rhenium. Zeeman menjabat sebagai sekretaris (1912-1920) dan ketua (1931) Divisi Fisika Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen; sebagai pimpinan Commission  Internationale des Poids et Mesures di Paris dari 1940 hingga 1943; dan sebagai rector magnificus Universitas Amsterdam dari 1920 hingga 1923.
Ia menerima gelar doktor kehormatan dari 10 perguruan tingi dan penghargaan dari kelompok ilmiah paling bergengsi, termasuk Académie des Sciences, Royal Society, dan National Academy of Sciences. Dengan A.D. Fokker, ia menyunting karya H.A. Lorentz ('s-Gravenhage: Martinus NijhofF, 1934-1939). Ia meninggal di Amsterdam. 9 Oktober 1943 pada usia 78 tahun.

7.       Marie Curie (1867-1943)
Marie Skłodowska-Curie (7 November 1867 – 4 Juli 1934) dilahirkan dengan nama Maria Sklodowska di Warsaw, Polandia pada tanggal 7 November 1897 adalah perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium. Sebagai anak perempuan, ia sangat haus ilmu pengetahuan sehingga menjadikan dirinya seorang siswi desa yang lulus dengan nilai terbaik. Marie mewujudkan keinginannya mengikuti pendidikan di Universitas Sorbonne, Paris.
Marie adalah mahasiswi yang cemerlang. Setelah kelulusannya di bidang matematika, ia mendapat urutan pertama untuk studinya di bidang fisika. Rasa ingin tahunya pada ilmu pengetahuan tidak pernah habis, hingga membawanya sebagai wanita pertama yang meraih hadiah Nobel.
Karena menemukan dua unsur radioaktif, yaitu polonium dan radium, Marie Curie berbagi penghargaan Nobel fisika bersama-sama dengan suaminya Pierre Curie dan Henri Becquerel pada tahun 1903. Nobel kedua didapatnya pada tahun 1911 di bidang kimia, berkat kerja kerasnya mengisolasi radium serta mengarakterisasi unsur baru tersebut.
Marie Curie bersama suaminya, Pierre Curie sama-sama dibesarkan dalam keluarga yang menghargai pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kedua ayah mereka adalah seorang profesor. Mereka bertemu di Paris dan kemudian hidup bersama mendiskusikan berbagai pengetahuan, serta menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk ilmu baru dari fenomena alam. Salah satu mimpi besar mereka adalah mengetahui sifat-sifat unsur radioaktif.
Polonium dan radium adalah dua unsur radioaktif pertama yang ditemukan. Polonium diambil dari nama Polandia, tempat kelahiran Madame Curie. Sedangkan nama Radium diambil dari warna radiasi sinar biru garam klorida yang berhasil mereka sintesis. Metode untuk memisahkan garam radium dan polonium dari batuan uranium dipublikasikan secara bebas pada dunia pengetahuan. Mereka memilih untuk tidak mematenkan metode tersebut sehingga tidak memperoleh nilai ekonomi yang tinggi dari penemuannya.
Hadiah Nobel atas penemuan polonium dan radium tak menyurutkan pasangan Curie untuk tetap melanjutkan penelitian tentang unsur radioaktif. Namun karena kecelakaan, Pierre Curie harus meninggalkan Marie Curie bersama anak-anak mereka serta penelitian yang masih tersisa.

Radioaktivitas
Setelah kematian Pierre Curie pada tahun 1906, Marie Curie memutuskan menjadi dosen bidang fisika khususnya tentang radiasi. Lagi-lagi ia menjadi dosen wanita pertama di Universitas Sorbonne Prancis. Kuliah pertamanya pada tanggal 5 November 1906 pukul 13.30 terbatas hanya untuk 120 peserta kuliah yaitu dari kalangan mahasiswa, umum, serta wartawan. Saat itu Marie menerangkan tentang teori ion dalam bentuk gas, serta risalahnya tentang radioaktivitas.
Penemuan terbarunya yang juga mendapat penghargaan Nobel kedua kalinya, adalah hasil mengisolasi radium dengan cara elektrolisis lelehan garam radium klorida. Pada elektroda negatif radium membentuk amalgam dengan raksa. Dengan memanaskan amalgam dalam tabung silika yang dialiri gas nitrogen pada tekanan rendah akan menguapkan raksa, dan meninggalkan radium murni yang berwarna putih. Radium dikenal sebagai unsur radioaktif pertama yang berhasil diisolasi dari bentuk garamnya. Keberhasilan ini mencatatkan namanya sebagai satu-satunya peraih Nobel ganda dalam bidang yang berbeda.
Kemudian di tahun 1915, Marie Curie menggunakan pengetahuannya untuk membantu tim palang merah dalam perang di Prancis. Dengan bantuan dana dari Persatuan Wanita Perancis, Madame Curie menyulap satu unit mobil menjadi unit radiologi berjalan yang memiliki peralatan sinar-X dan dinamonya. Ia mengunjungi pos-pos yang memerlukan pengobatan akibat luka tembak atau luka bakar akibat granat. Dengan dibantu beberapa perawat wanita, mereka mengoperasikan unit mobil ini selama terjadi perang.
Berkat tulisan seorang jurnalis wanita, Ny. William Brown Meloney, radium semakin identik dengan Marie Curie. Ketulusannya serta kerja kerasnya bagi ilmu pengetahuan mendapat simpati dari dunia. Hal ini terbukti ketika ia mendapat hadiah satu gram radium dari Presiden Amerika Warren G. Harding atas nama wanita Amerika Serikat pada tahun 1921. Begitu pula dengan bantuan 50.000 dolar AS dari Presiden Hoover (AS) untuk membeli bahan radium yang digunakan di Warsaw.
Gelar kehormatan sebagai Doktor Ilmu Pengetahuan (Doctor of Science) diberikan kepadanya dari berbagai universitas terkemuka. Mereka mengakui pemikiran dan kerja keras Madame Curie merupakan sumbangan terbesar bagi ilmu pengetahuan dan dunia.
Perjalanan hidup seorang Marie Sklodowska Curie tidak pernah lepas dari ilmu pengetahuan serta pengabdian terhadap kemanusiaan. Berkat ketulusannya serta kegigihannya, ia telah memengaruhi banyak orang untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Selama tahun 1903-1912, ia beserta beberapa muridnya dan sesama koleganya melanjutkan penelitian radium dan berhasil menemukan 29 jenis isotop radioaktif selain radium.
Ia tak mengetahui bahaya zat radioaktif saat mencoba mengisolasinya, sehingga terlalu sering melakukan kontak langsung dengan unsur-unsur tersebut. Radiasi sinar radium yang berlebih memberi dampak negatif bagi tubuhnya, ia mengidap kanker leukimia. Pada tanggal 4 Juli 1934 di Haute Savoie, Curie mengembuskan napas terakhirnya. Dunia kehilangan seorang wanita tangguh yang berjasa pada pengembangan pengetahuan dan kemanusiaan.
Namun ia meninggalkan penerus-penerus yang tangguh. Kedua anak perempuannya meraih hadiah Nobel kelak. Irene, anak tertuanya meraih Nobel kimia pada tahun 1935 bersama suaminya Frederick Joliot. Eva, anak bungsunya saat menjadi direktur UNICEF meraih Nobel perdamaian tahun 1965 bersama suaminya H.R. Labouisse.
Dedikasinya yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan sangatlah tinggi. Sampai saat ini, belum ada lagi seorang perempuan dengan talenta dan dedikasi yang demikian besar terhadap ilmu pengetahuan. Marie Curie terus bekerja dan menyelediki nuklir dan radioaktif hanya di dalam laboratorium sederhana tanpa mau memikirkan diri sendiri. Bahkan ia tidak mau mendaftarkan penemuannya ke paten karena terlalu berpegang teguh pada prinsip, "ilmu pengetahuan adalah untuk umat manusia". Bahkan sampai di akhir hidupnya, Marie Curie membuka gerbang pengetahuan bagi dunia kedokteran. Tumbuhnya kanker di tubuhnya telah menggugah para peneliti untuk mengetahui lebih lanjut efek radioaktif dan aplikasi yang dapat digunakan. Hingga saat ini bahan radioaktif dikaji pada bidang telekomunikasi, geologi, dan bidang industri.

8. Robert A. Milikan (1868-1953)
Robert Andrews Millikan (lahir 22 Maret 1868 – meninggal 19 Desember 1953 pada umur 85 tahun) adalah seorang ahli sinar kosmik, elektron dan ion yang terenergi tinggi yang menabrak atmosfer bumi. Fisikawan ini menamai sinar-sinar itu. Millikan memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1923 karena isolasi dan pengukuran muatan elektron.
Lahir di Morrison, Illinois, Millikan besar di Iowa, tiba dengan keluarganya pada usia 4 tahun. Ia adalah salah satu dari 6 anak dalam menteri kongregasi yang menjabat sebagai pendeta di McGregor dan Maquoketa. Millikan pernah berkata bahwa ia telah "memberi susu lebih dari 10.000 sapi saat saya berusia antara 8 dan 18, dan saya menyikat lebih dari 20.000 kuda – dan menyukainya."
Millikan memasuki Oberlin College di Ohio, lulus pada 1891. Di kampus, ia lebih tertarik di atletik daripada sains, dan berencana mengajar pendidikan olahraga sampai seorang guru fisika mempengaruhinya mengajar fisika unsur di usia mudanya. Millikan menemukan bidang yang menarik. Ia meneruskan pendidikannya di Columbia University, di mana ia menerima gelar doktornya.
Pada 1902, Millikan menikahi Greta Blanchard, dan memiliki 3 putera. Millikan mengajar di University of Chicago di awal 1896, kemudian pindah ke Pasadena, California, pada 1921 dengan janji ia bisa melanjutkan penelitiannya sendiri. Petunjuknya menghirup nafas baru ke dalam California Institute of Technology. Millikan, yang berunding dengan bintang terkenal seperti Albert Einstein dan Marie Curie, kembali ke Iowa untuk mengunjungi 2 bersaudari, Grace Behr, yang mengajar di Des Moines' North High School selama 29 tahun, dan Ny. George Johnson dari Marshalltown.
Di antara sekian banyak penghargaan yang diterima Millikan ialah Medal of Merit dari presiden, dianugerahkan oleh Presiden AS Harry Truman "untuk tingkah laku berjasa istimewa" dalam melayani bangsa selama PD II. Ilmuwan ini telah terlibat dalam penelitian pertahanan, termasuk pengembangan misil.
Millikan, yang penuh semangat hingga awal usia 80-annya, meninggal di panti jompo di San Marino, California.
Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan oil-drop (1909) saat itu dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron. Rober Millikan melakukan percobaan tersebut dengan menyimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada di antara dua buah pelat elektroda. Dengan mengetahui besarnya medan listrik, muatan pada tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat ditentukan. Dengan mengulangi eksperimen ini sampai beberapa kali, ia menemukan bahwa nilai-nilai yang terukur selalu kelipatan dari suatu bilangan yang sama. Ia lalu menginterpretasikan bahwa bilangan ini adalah muatan dari satu elektron: 1.602 × 10−19 coulomb (satuan SI untuk muatan listrik).

Berikut ini adalah percobaannya.
Selama periode tahun 1909 – 1913, Robert A Millikan mempresentasikan eksperimen tentang pengukuran muatan elementer elektron e, dan mendemonstrasikan sifat kuantitasi muatan elektronik. Diagram pada gambar 1 menunjukkan peralatan Millikan yang terdiri dari dua plat logam sejajar (i.e sebagai lempeng kapasitor sejajar). Muatan tetes minyak disemprot dan akan melewati lubang kecil (pin hole) bagian atas lempeng. Berkas cahaya (i.e. sinar X) diarahkan secara horisontal untuk mengiluminasi tetes tersebut agar mudah teramati via teleskop yang sumbunya tegak lurus terhadap berkas cahaya tersebut. Dalam keadaan ini, tetes-tetes minyak tersebut tampak sebagai ‘bintang terang’ (Millikan Shinning Stars) yang dilatarbelakangi oleh kegelapan layar, dan kecepatan gerak tetes ini dapat ditentukan.
Dengan anggapan bahwa satu tetes minyak jatuh yang bermassa m dan membawa muatan q, dan bermuatan negatif yang teramati.Dengan memberikan medan listrik dengan cara menghubungkan lempeng-lempeng pada suatu baterei (V), maka timbul gaya listrik yang akan bekerja pada muatan tetes minyak tersebut, yakni qE.
Karena q negatif dan E mengarah ke bawah, maka gaya listrik ini akan mengarah vertikal ke atas. Jika gaya ini cukup besar, tetes minyak akan bergerak ke atas dan gaya gesek akan mengarah ke bawah. Ketika terjadi keseimbangan antara gaya listrik, gaya gravitasi dan gaya gesek, tetes minyak tersebut mencapai suatu kecepatan terminal baru, yakni v’.
Setelah melakukan pengukuran pada ribuan tetes minyak yang jatuh, Millikan dan kolaborator-kolaboratornya menyimpulkan bahwa muatan tetes minyak merupakan kelipatan bilangan bulat dari muatan elementer elektron, yakni:     q = ne n = 0, -1, -2, -3, …
Tahun 1923, Millikan mendapat sebagian hadiah Nobel bidang fisika akibat percobaannya ini. Eksperimen ini sejak saat itu sering kali diulang-coba dari generasi ke generasi dari siswa-siswa bidang fisika, walaupun demikian agak sulit dan mahal untuk melakukan eksperimen ini dengan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar