Pada hakikatnya melalui bertanya kita
akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita
ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab
antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang
di dinamis dan multi arah.
Kegiatan bertanya akan lebih efektif
bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan
dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan (1) mengembangkan
pendekatan CBSA (2) menimbulkan rasa keingintahuan (3) merangsang fungsi
berpikir (4) mengembangkan keterampilan berpikir (5) memfokuskan perhatian
siswa (6) menstruktur tugas yang akan diberikan (7) mendiagnosis kesulitan
belajar siswa (8) menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari
siswanya (9) merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian
terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus
dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena
dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan
balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta
didik.
Teknik Bertanya
Yang dimaksud dengan teknik bertanya
adalah sejumlah cara yang dapat digunakan oleh kita sebagai guru untuk
mengajukan pertanyaan kepada peserta didiknya dengan memperhatikan
karakteristik dan latar belakang peserta didik. Dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menantang, peserta didik akan terangsang untuk
berimajinasi sehingga dapat mengembangkan gagasan-gagasan barunya.
Pertanyaan yang baik memiliki
kriteria-kriteria khusus seperti: jelas, informasi yang lengkap, terfokus pada
satu masalah, berikan waktu yang cukup, sebarkan terlebih dahulu pertanyaan
kepada seluruh siswa, berikan respon yang menyenangkan sesegera mungkin dan
yang terakhir tuntunlah jawaban siswa sampai ia menemukan jawaban sendiri.
Pertanyaan
Jenis pertanyaan yang
menurut maksudnya:
1. Pertanyaan
permintaan (compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan agar siswa
mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.
Contohnya: Dapatkah kamu memberi contoh kasus yang
berkaitan dengan momentum pada kehidupan sehari-hari?
2. Pertanyaan
retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban,
tetapi dijawab sendiri oleh guru. Hal ini merupakan teknik penyampaian
informasi kepada murid.
Contohnya: Apakah momentum dalam fisika itu?
Momentum didefinisikan sebagai kesukaran untuk memberhentikan suatu benda dari
geraknya.
3. Pertanyaan
mengarahkan atau menuntun (prompting question) merupakan pertanyaan yang
diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berpikirnya dalam
pembelajaran. Hal ini dilakukan apabila guru menghendaki agar siswa
memperhatikan dengan saksama bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap
penting oleh guru. Dari segi yang lain, apabila siswa tidak dapat menjawab atau
salah menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan atau
menuntun proses berpikir siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan
jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.
Contohnya: Mengapa menurutmu momentum merupakan
besaran skalar, padahal momentum dirumuskan sebagai p=mv?
4. Pertanyaan
menggali (probing question) merupakan pertanyaan lanjutan yang akan mendorong
murid untuk lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama. Dengan
pertanyaan menggali ini siswa didorong untuk meningkatkan kuantitas jawaban
yang diberikan pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Contohnya: Apakah benar massa tidak ada pengaruhnya juga terhadap
besarnya momentum?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar