Jumat, 02 Desember 2011

KETERAMPILAN BERTANYA


Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah.
Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan (1) mengembangkan pendekatan CBSA (2) menimbulkan rasa keingintahuan (3) merangsang fungsi berpikir (4) mengembangkan keterampilan berpikir (5) memfokuskan perhatian siswa (6) menstruktur tugas yang akan diberikan (7) mendiagnosis kesulitan belajar siswa (8) menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya (9) merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.

Teknik Bertanya
Yang dimaksud dengan teknik bertanya adalah sejumlah cara yang dapat digunakan oleh kita sebagai guru untuk mengajukan pertanyaan kepada peserta didiknya dengan memperhatikan karakteristik dan latar belakang peserta didik. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang, peserta didik akan terangsang untuk berimajinasi sehingga dapat mengembangkan gagasan-gagasan barunya.
Pertanyaan yang baik memiliki kriteria-kriteria khusus seperti: jelas, informasi yang lengkap, terfokus pada satu masalah, berikan waktu yang cukup, sebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, berikan respon yang menyenangkan sesegera mungkin dan yang terakhir tuntunlah jawaban siswa sampai ia menemukan jawaban sendiri.

Pertanyaan
Jenis pertanyaan yang menurut maksudnya:
1.      Pertanyaan permintaan (compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.
Contohnya: Dapatkah kamu memberi contoh kasus yang berkaitan dengan momentum pada kehidupan sehari-hari?
2.      Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru. Hal ini merupakan teknik penyampaian informasi kepada murid.
Contohnya: Apakah momentum dalam fisika itu? Momentum didefinisikan sebagai kesukaran untuk memberhentikan suatu benda dari geraknya.
3.      Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) merupakan pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berpikirnya dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan apabila guru menghendaki agar siswa memperhatikan dengan saksama bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap penting oleh guru. Dari segi yang lain, apabila siswa tidak dapat menjawab atau salah menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan atau menuntun proses berpikir siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.
Contohnya: Mengapa menurutmu momentum merupakan besaran skalar, padahal momentum dirumuskan sebagai p=mv?
4.      Pertanyaan menggali (probing question) merupakan pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama. Dengan pertanyaan menggali ini siswa didorong untuk meningkatkan kuantitas jawaban yang diberikan pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Contohnya: Apakah benar massa tidak ada pengaruhnya juga terhadap besarnya momentum?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar