Jumat, 02 Desember 2011

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN


            Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan jg merupakan suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar. penguatan terdiri atas penguatan positif dan negatif. Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif, jika penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku anak yang melakukan pengulanggan perilakunya itu, contohnya pujian. Sebaliknya jika respon siswa kurang atau tidak diharapkan sehingga tidak menunjang tujuan pembelajaran, harus segera diberi penguatan negatif agar respon tersebut tidak di ulangi lagi dan berubah menjadi respon yang sifatnya positif contohnya teguran, peringatan atau sanksi.
Memberikan penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, memudahkan siswa belajar, meengontrol dan memodifikasi tingkah laku yang kurang positif serta mendorong munculnya tingkah laku yang kurang produktif
Komponen-komponen dalam keterampilan memberi penguatan adalah:
a.       Penguatan Verbal, yaitu berupa kata-kata atau kalimat pujian, seperti ”bagus”, ” tepat sekali” atau ” saya puas dengan pekerjaanmu”.
b.      Penguatan Non Verbal
Bentuk penguatan non verbal adalah:
1.   Penguatan berupa mimik dan gerak badan, seperti senyuman, anggukan, acungan ibu jari, atau tepuk tangan, kadang-kadang dilaksanakan bersama-sama dengan penguatan verbal.
2.  Penguatan dengan cara mendekati, yaitu mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap tingkah laku, pekerjaan, atau penampilan siswa.
3.    Penguatan dengan sentuhan, misalnya dengan menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, menjabat tangan siswa, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
4.   Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, misalnya meminta siswa membantu temannya bila ia selesai mengerjakan pekerjaannya terlebih dahulu dengan tepat, siswa diminta untuk memimpin kegiatan.
5.   Penguatan berupa simbol atau benda, misalnya (V), komentar tertulis pada buku siswa, kartu bergambar, bintang plastik, lencana, dan benda-benda lain yang tidak terlaalu mahal harganya tetapi mempunyai arti simbolik.
6.    Penguatan tidak penuh, jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru hendaknya tidak langsung memberikan respon menyalahkan siswa itu. Tindakan guru yang baik dengan keadaan seperti ini adalah memberikan penguatan tidak penuh.
Penggunaan penguatan secara efektif harus memperhatikan prinsip-prinsip  (a) kehangatan dan keantusiasan, (b) kebermaknaan,  dan (c) menghindari penggunaan respon negative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar