Metode Group Investigation
Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk
mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui
bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat
mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini
menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation
dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan
siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir
pembelajaran.
B. Konsep model pembelajaran Group
Investigation
Dalam model Group
Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri,
pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of
the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Penelitian di sini adalah
proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah
tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan
suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan
berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling
beragumentasi.
C. Unsur
model pembelajaran Group Investigation
Slavin (1995)
dalam Siti Maesaroh (2005:28), mengemukakan unsur penting untuk melakukan model Group
Investigation adalah:
1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok.
Di dalam
mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan
memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari
berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.kemudian siswa mengumpulkan
informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.
2. Rencana Kooperatif.
Siswa bersama-sama
menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang
melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di
dalam kelas.
3. Peran Guru.
Guru menyediakan
sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan
siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu
jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.
Para guru yang
menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen, (Trianto,
2007:59). Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman
atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih
topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik
yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya
di depan kelas.
D. Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation
1. Seleksi topik
Para siswa memilih
berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan
lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi
kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang
beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis
kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
2. Merencanakan
kerjasama
Para siswa bersama
guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang
konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih.
3. Implementasi
Para siswa
melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah kedua. Pembelajaran harus
melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan
mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di
dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Analisis dan
sintesis
Para siswa menganalisis
dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah ketiga dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu
penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Penyajian hasil
akhir
Semua kelompok
menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah
dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu
perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir
oleh guru.
6. Evaluasi
Guru beserta siswa
melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas
sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu
atau kelompok, atau keduanya.
E. Tahap-tahap
model pembelajaran Group
Investigation
Tahapan-tahapan
kemajuan siswa di dalam pembelajaran yang menggunakan metode Group
Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut,
(Slavin, 1995) dalam Siti Maesaroh (2005:29-30)
Tahap I
Mengidentifikasi topik dan membagi
siswa ke dalam kelompok.
|
Guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk
berdasarkan heterogenitas.
|
Tahap II
Merencanakan tugas.
|
Kelompok akan membagi sub topik
kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan
diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
|
Tahap III
Membuat penyelidikan.
|
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan
mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka
ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.
|
Tahap IV
Mempersiapkan tugas akhir.
|
Setiap kelompok mempersiapkan tugas
akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
|
Tahap V
Mempresentasikan tugas akhir.
|
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya.
Kelompok lain tetap mengikuti.
|
Tahap VI
Evaluasi.
|
Soal ulangan mencakup seluruh topik
yang telah diselidiki dan dipresentasikan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar